Membaca gerakan bibir sih bukan pekerjaan aneh. Terutama bagi yang memiliki gangguan pendengaran atau menyandang tuna rungu permanen tentu akan melakukan kegiatan ini selama berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, gerakan bibir juga sangat penting jika merasa kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami percakapan meskipun menggunakan alat bantu dengar atau tidak ada alat bantu dengar.
Hanya saja banyakan orang merasa aneh jika disuruh membaca gerakan bibir layaknya memperhatikan orang yang berkomat-kamit membaca doa. Sesungguhnya gerakan bibir adalah alternatif apabila tidak menggunakan alat bantu dengar yang mungkin rusak atau baterai habis.
Dulu saya sering memperhatikan gerakan bibir sejak sekolah SD. Saya melakukan secara sadar karena apa yang dikatakan guru memang tidak dengar tetapi dengan membaca gerakan bibir bisa memahami apa yang disampaikan guru. Tentu saja membuat guru saya sering menegur karena alasan melamun padahal sesungguhnya saya sedang membaca gerakan bibir.
Apabila anda memperhatikan penyandang tuna rungu yang sedang berkomunikasi dengan orang normal, ekspresi wajah memang terlihat serius memperhatikan gerakan bibir di saat memakai atau tidak memakai alat bantu dengar. Begitu seriusnya tidak ingin memalingkan wajah dari pembicara agar bisa memahami maksud pembicara. Kondisi ini sering terjadi pada saya dan penyandang tuna rungu lainnya.
Jujur saja, saya dulu merasa aneh saat memperhatikan gerakan bibir karena dari dulu saya mengidap gangguan dengar berat dan kesulitan saat berkomunikasi. Awalnya tidak terbiasa untuk membaca bibir, namun lama-kelamaan makin terbiasa.
Terkadang muncul kesulitan apabila pembicara menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing yang belum pernah didengar. Perkataan di bibir bisa berbeda dengan kata-kata dalam tulisan. Seringkali salah baca bibir yang mengakibatkan informasi menjadi kabur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa apabila membaca gerakan bibir sebaiknya tetap fokus pada pembicara dan usahakan tidak mengalihkan pandangan. Bila itu terjadi, anda malahan tidak akan paham dan tentunya akan mengganggu pembicara apabila terus menerus meminta mengulang pembicaraan tadi. Ini yang akan membuat anda mengurangi percaya diri. Terlebih lagi jika anda bekerja sebagai karyawan pada suatu instansi atau kantor.
Pernahkan anda ditegur orang lain karena menganggap anda sedang melamun padahal anda sedang fokus memperhatikan perkataan? Tidak perlu risau, hal itu sering terjadi dan cukup dengan mengatakan padanya bahwa sedang fokus dalam berkomunikasi. Gitu aja.
Well, membaca gerakan bibir menjadi sebuah alternatif dalam melakukan komunikasi untuk memahami maksud yang disampaikan. Tidak perlu risau jika anda tidak bisa membaca gerakan bibir. Anda hanya perlu latihan dengan melihat acara televisi kesayangan anda dan selalu mencoba menyimak apa yang diucapkan melalui gerakan bibir.
Sebagai penyandang tuna rungu, kita mesti bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar untuk membantu anda dalam melakukan komunikasi. Jangan untuk merasa minder jika berada dalam suatu kelompok. Tetap semangat untuk terus maju dengan kekurangan yang ada.
Semoga sukses.
No comments:
Post a Comment