Ilustrasi : Yura & Galuh |
Video tersebut belum lama ditayangkan yakni 16 Mei 2019. Dalam video tersebut terdapat dua artis tuna rungu yakni Galuh Sukmara Soejanto dan Yura Yunita. Berikut sebuah penjelasan yang dilansir dari channel Youtube milik Yura Yunita.
Galuh Sukmara Soejanto, adalah teman tuli. Perempuan asal Banjarnegara, Jawa tengah, yang lebih sering dipanggil Bunda Galuh ini adalah pendiri Rumah Belajar “The Little Hijabi." Berdiri dari 2013, ini adalah tempat di mana teman-teman tuli belajar. Bunda Galuh mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan studi pascasarjana di bidang Master of Sign Linguistics di La Trobe University, Bundoora, Melbourne, Australia.
Lagu Merakit adalah tentang kemampuan bangkit kembali dari kegagalan untuk kembali merakit mimpi. Sebuah pesan yang bersifat universal, tidak terkecuali bagi teman tuli. Hal tersebut yang menjadi alasan bagi Yura untuk membuat video lirik di luar kebiasaan yang sudah pernah dilakukan Yura sebelumnya. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, di video lirik ini Yura berkolaborasi bersama Bunda Galuh,sebagai salah satu ahli yang terbaik di bidang bahasa isyarat di Indonesia.
Dari kolaborasi ini Yura terpapar sebuah pemahaman baru tentang bahasa isyarat. Di Video ini diadaptasi dengan bahasa isyarat sastra. Penggunaan bahasa isyarat sendiri mempunyai perlakuan yang berbeda-beda, dalam hal ini yaitu karya lagu, isyarat tangan yang digunakan akan sedikit banyak berbeda dibandingkan dengan bahasa isyarat untuk pecakapan sehari-hari.
Dan kemampuan beradaptasi dari bahasa isyarat ini yang membuat bahasa isyarat semakin indah.
Bunda Galuh menggunakan teknik yang menarik ketika mempelajari lagu Merakit. Dengan menempatkan tangannya di speaker atau di bagian dada Yura, untuk merasakan getaran suara dari lagu Merakit, Bunda Galuh bisa membuat catatan apakah lagu tersebut iramanya naik atau turun, bagaimana emosi yang ada di lagu tersebut, dan akhirnya akan berhubungan dengan penggunaan bahasa isyarat di video lirik nantinya.
Melalui kolaborasi ini, Bunda Galuh dan Yura berusaha meneruskan usaha-usaha baik yang sudah dilakukan banyak individu lain untuk memberi pemahaman yang lebih baik akan teman tuli. Video lirik & bahasa isyarat ini semoga memberikan ruang tanpa sekat bagi teman tuli dan audiens Yura untuk dapat menikmati lagu Merakit. Dan juga memberi dorongan untuk kemauan dan keberanian berkomunikasi dengan teman tuli. Dari pengalaman Yura sendiri, berkomunikasi dengan teman tuli hampir sama rasanya dengan berkomunikasi dengan teman yang berasal dari negara dengan bahasa yang berbeda.
Simak video berikut:
Saya salut dengan hasil kolaborasi yang menyenangkan dan penuh perjuangan ini layak untuk dipertontonkan agar menambah semangat para disabilitas.
No comments:
Post a Comment