Lebih baik kembangkan bakat dan minat sejak awal sebelum bekerja ketika diketahui anak mengalami tidak normal alias disable. Entah buta, tuli, bisu atau abnormal secara fisik dan mental. Sebenarnya sih sebuah tindakan yang perlu dilakukan Mengingat masih ada sejumlah perusahaan atau instansi yang menolak menerima lowongan kerja untuk orang disable.
Pada umumnya perusahaan yang normal atau sekelas membutuhkan karyawan baru yang normal dan berpengalaman untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kalaupun diterima, biasa di posisi yang rendah dan tidak membutuhkan banyak konsentrasi atau komunikasi. Masih ada rasa diskriminasi terhadap kaum penyandang disable meski dia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan orang normal. Diskriminasi itu menyakitkan hati...
Setidaknya banyak hal yang saya alami sebagai penyandang tuna rungu. Sudah banyak yang melamar dan mengikuti test psikotes dan wawancara. Namun tidak ada satu pun yang dipanggil untuk bekerja. Hal ini diketahui perusahaan ketika dalam sesi wawancara dengan salah satu departemen HRD atau bagian Humas dimana melihat langsung calon karyawan. Jawaban dari pewawancara adalah diminta menunggu panggilan berikutnya. Ini adalah sebuah jawaban yang paling sering diucapkan saat akhir sesi wawancara. Menunggu panggilan yang tak kunjung datang tentunya terasa menyakitkan dan sedih di hati.
Setidaknya sudah berulang kali terjadi seperti ini membuat saya mulai untuk mengembangan bakat dan minat yang saya miliki sejak awal pendidikan untuk dikembangan menjadi seorang yang profesional. Tentunya ini akan menjadi sebuah peluang kerja bagi diri sendiri, bahkan membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang mandiri dimana bisa menerima semua kondisi calon karyawan.
Bakat dan minat yang terpendam memang masih belum tergali sejak usia dini dan membutuhkan pengarahan yang baik agar diketahui apa bakat dan minatnya. Salah satu contoh bakat yang saya kagumi adalah seorang penyandang tuna rungu bernama Angkie Yudistia. Bakat modelling yang dimiliki membawakan menuju kesuksesan menjadi seorang wanita Berkarir cemerlang sebagai Human Relationship di salah satu instansi. Bahkan bisa mencapai pendidikan tinggi S2 dan menguasai bahasa Inggris. Saya sungguh merasa kagum dengan keuletan dan kesabaran dalam mengembangkan bakatnya yang awalnya diremehkan orang. Kini saat ini dia sedang dalam mengembangkan program yang memberdayakan kaum disabilitas dengan mengelar kegiatan sosial di masa mendatang.
Inilah segelintir orang yang mengembangkan bakat dan minat sejak dini guna mempersiapkan diri untuk meraih suatu pekerjaan di masa mendatang. Ini perlu dilakukan andaikan jika sering ditolak dalam melamar pekerjaan. Ada salah satu nasihat dari orang tua yang diberikan kepada saya adalah "lebih baik kembangkan bakat dan minat yang kamu sukai suatu saat kamu akan mendapatkan pekerjaan sendiri..."
Meski membutuhkan waktu yang lama mengembangkan diri lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali dan menjadi pengangguran. Pengangguran memang tidak enak rasanya jika terlalu lama, hanya bikin tumpul kemampuannya.
So, jadi bagi yang membaca artikel ini setidaknya sadar untuk melakukan tindakan yang berguna bagi Anda dan anak Anda yang mengalami disabilitas untuk segera mengembangkan diri guna mempersiapkan masa depan yang lebih baik daripada bergantung pada bantuan yang belum tentu diterima. Beruntunglah Anda jika anda sudah mendapatkan pekerjaan dari pengembangan diri.
Anda punya kisah yang ingin disampaikan mengenai diskriminasi dan lainnya yang berkaitan dengan disabilitas. Anda bisa berbagi di sini. Saya akan senang menampilkannya.
Semoga sukses!
No comments:
Post a Comment