Saya mengucapkan selamat berpuasa bagi kaum muslimin dan muslimat. Bulan Ramadhan yang penuh berkah yang sangat dinantikan oleh umat muslim.
Kali ini saya coba membahas tentang introspeksi diri dan bagaimana melakukan evaluasi diri khususnya bagi penyandang disabilitas. Hal ini memiliki tujuan untuk memperbaiki diri di masa mendatang agar lebih baik lagi daripada kemarin. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki impian yang ingin diraih.
Untuk itu, saya mengatakan kita perlu introspeksi terhadap diri sendiri serta melakukan evaluasi diri sendiri atas apa yang telah kita lakukan selama ini. Sayangnya sih, masih banyak yang enggan untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri karena ragam alasan. Entah malas, memiliki kegiatan sendiri atau buang-buang waktu. Benarkah itu...?
Introspeksi diri merupakan sebuah tindakan untuk melihat diri dalam sendiri terhadap apa yang telah kita lakukan sehingga kita menjadi apa yang ada dalam diri kita. Kata sederhananya adalah sebuah kegiatan untuk melakukan evaluasi diri sendiri dengan menatap cermin atas apa yang telah kita lakukan atau jalani. salah satu pertanyaan yang timbul di dalam diri sendiri adalah :
- "Kenapa saya jadi begini?"
- "Kenapa saya sulit untuk bisa sukses?"
- "Kenapa saya menjadi orang yang cacat?"
- "Kenapa begitu tidak adil terhadap saya?"
Dari sekian pertanyaan "kenapa..." yang keluar dari dalam diri kita. Ini sebuah indikasi yang menandakan bahwa ada yang salah di dalam diri. Seringkali muncul pertanyaan yang mudah namun merasa sulit untuk menjawabnya. Bahkan menyisakan pertanyaan tanpa jawaban sama sekali.
Well. Ingatlah engkau bahwa kita diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan pemberian kelebihan dan kekurangan. Tentu saja anugerah yang tinggi dari manusia adalah akal pikiran. Tidak ada satu pun makhluk yang paling sempurna di dunia. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa.
Namun, yang patut kita contoh bagaimana seorang yang menyandang tuna rungu itu bisa sukses dan memiliki perusahaan sendiri setelah mengalami berbagai pengalaman pahit sering ditolak perusahaan. Juga bagaimana seorang menyandang disable pada fisik yaitu lumpuh kaki akibat polio itu sukses jadi pengusaha konveksi beromzet miliaran rupiah. Apalagi seorang gadis muda menyandang down syndrome (keterbelakangan mental) yang kini menjadi satu dari 8.000 atlet mendapat bagian dari kirab obor Olimpiade 2012.
Mereka sukses tidak hanya berlatih saja tetapi juga dengan introspeksi dan evaluasi diri disertai doa kepada Yang Maha Kuasa. Tentu saja setelah melalui serangkaian proses yang sangat tidak mudah inilah yang menyebabkan orang yang gampang putus asa dalam menghadapinya.
Bagaimana mau sukses jika tidak mau introspeksi dan evaluasi diri?
Intinya, jika terjadi sesuatu yang tidak benar dalam diri kita maka kita hanya perlu introspeksi diri untuk mencari tahu apa yang salah pada diri kita sehingga kita sering mendapat berbagai kesulitan dalam melakukan sesuatu. Seperti seorang teknisi yang sedang mencari apa yang salah pada mesinnya sehingga mesin tidak bisa jalan atau mengalami kegagalan.
So, kita sebagai manusia yang memiliki akal dan nurani untuk bisa bertindak sesuai dengan keinginan maka introspeksi dan evaluasi digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki diri agar menjadi manusia yang lebih beradab dan bijaksana.
Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa meningkatkan kesadaran diri untuk mau berubah dan bertindak sesuai dengan akal dan nurani menuju kesuksesan.
Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga amal ibadah kita diterima di sisi-Nya. Amin.
No comments:
Post a Comment