02 January 2015

Mengenal Sejarah Alat Bantu Dengar (Bagian 1)

centerhearingaids.com
Teknologi digital yang berkembang pesat membuat nyaman digunakan dalam sehari-hari. Perkembangan teknologi alat bantu dengar (abd) yang sangat cepat ini banyak membantu para penyandang gangguan dengar bisa mendengar dengan normal tanpa terganggu dengan kabel-kabel yang membelit dan ukuran yang kecil tentu menambah percaya diri si pengguna tanpa terlihat dari jauh.
Sebelum adanya digital, abd masih berbentuk konvensional dan berukuran besar yang tentu merasa aneh bagi yang menggunakan dan melihatnya.

Mari kita lihat sejarah - alat bantu dengar yang dirangkum sedemikian rupa.

1. Ear Trumpet (Terompet Telinga)

wikipedia.org
Inilah cikal bakal alat bantu dengar yang digunakan pada abad 17 di dataran Eropa terutama negara Perancis. Ditemukan oleh Imam Jesuit Perancis dan ahli matematika Jean Leurechonin dalam karya Rekreasi Matematika pada tahun 1634.
Penggunaan  terompet telinga ini menjadi alat yang umum digunakan pada akhir abad 18. Salah satu model yang terkenal adalah Townsend Trumpet yang dibuat secara khusus untuk pendidik tuli John Townshend, Reynold Trumpet dibuat khusus untuk pelukis Joshua Reynolds, dan Daubeney Trumpet.
Johann Nepomuk Mälzel mulai memproduksi terompet telinga tahun 1810. Dia terutama menghasilkan terompet telinga untuk Ludwig van Beethoven, yang mulai jadi tuli pada saat itu. Kini sekarang disimpan di Museum Beethoven di Bonn, Jerman.
Kemudian Frederick C. Rein mengembangkan kursi khusus untuk Raja Portugal, John VI tahun 1819. Kursi dengan ukiran kepala singa dengan mulut terbuka yang berfungsi sebagai corong akustik yang berperan penerima suara yang disalurkan melalui tabung menuju telinga sang raja.
Menjelang akhir abad ke-19, alat bantu dengar yang tersembunyi menjadi semakin populer. Rein memelopori banyak desain terkenal, termasuk 'ikat kepala akustik', di mana alat bantu dengar tersembunyi dalam rambut atau tutup kepala. Telepon Aurolese Rein adalah ikat kepala, dibuat dalam berbagai bentuk, yang menggabungkan penerima suara di dekat telinga yang akan memperkuat akustik. Alat bantu dengar juga tersembunyi di sofa, pakaian, dan aksesoris. Perangkat tersembunyi ini semakin meningkat seiring banyaknya individu-individu yang ingin menyembunyikan kecacatan dari pandangan masyarakat dan serta membantu individu mengatasi masalah pendengarangan.

2. Electronic Hearing Aids (perangkat alat bantu dengar elektronik)

wikipedia.org
Pada tahun 1870 dan 1880 ditandai dengan penemuan telepon dan mikrofon oleh Alexander Graham Bell. Teknologi dalam telepon meningkat bagaimana sinyal akustik bisa diubah. Telepon mampu mengontrol kenyaringan, frekuensi, dan distorsi suara. Kemampuan inilah digunakan dalam pembuatan alat bantu dengar.
Berkat penemuan telepon dan mikrofon inilah muncul alat bantu dengar listrik pertama, yang disebut Akouphone, diciptakan oleh Miller Reese Hutchison pada tahun 1898. Pemancar karbon dulu digunakan untuk memancar suara dengan mengambil sinyal lemah dan menggunakan arus listrik untuk memperkuat sinyal. Pada akhirnya alat bantu dengar elektronik bisa menyusut menjadi ukuran kecil.
Salah satu produsen pertama alat bantu dengar elektronik adalah perusahaan Siemens pada tahun 1913. Alat bantu dengar mereka yang besar dan tidak mudah portabel yaitu ukuran "kotak cerutu tinggi" dan memiliki speaker yang akan cocok di telinga.
Kemudian alat bantu dengar tabung hampa pertama dipatenkan oleh seorang insinyur Angkatan Laut Earl Hanson pada 1920. Itu disebut Vactuphone dan menggunakan pemancar telepon untuk mengubah percakapan menjadi sinyal listrik. Setelah sinyal dikonversi seterusnya dipancarkan ke penerima. Alat bantu dengar seberat 7 pon (sekitar 3kg) yang cukup ringan untuk dibawa. Marconi di Inggris dan Western Electric di AS mulai memasarkan alat bantu dengar tabung vakum pada tahun 1923.
Selama tahun 1920-an dan 1930-an, alat bantu dengar tabung hampa menjadi lebih sukses dan mulai berkurang dalam hal ukuran dengan teknik miniaturisasi. The Acousticon Model 56 diciptakan pada pertengahan tahun 1920-an dan merupakan salah satu unit alat bantu dengar portabel pertama, meskipun itu cukup berat. alat bantu dengar teknologi tabung hampa mulai dijual di Inggris pada tahun 1936, dan kemudian di Amerika pada tahun 1930-an. Multitone London mematenkan alat bantu dengar pertama yang menggunakan kontrol gain otomatis. Perusahaan tersebut memperkenalkan versi wearable pada tahun 1948.

3. Transistor Hearing Aids (perangkat alat bantu dengar transistor)

vintagemedical.com
Bell Laboratories mengembangkan transistor pada tahun 1948 membawa perbaikan besar untuk alat bantu dengar. Transistor ditemukan oleh John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Transistor diciptakan untuk menggantikan tabung vakum yang memiliki ukuran kecil dan sedikit daya serta sedikit distorsi dibanding tabung hampa yang rentan panas dan rapun. Karena ukuran transistor yang terbilang kecil sehingga teknik miniaturisasi meningkat utamanya mikrofon karbon.
Pada tahun 1951, Raytheon memproduksi transistor dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi massal transistor untuk seluruh Amerika. Namun Raytheon menyadari bahwa alat bantu dengar mereka hanya berlangsung jangka pendek dan mulai menjual bantu pendengaran vakum-tabung lagi bersama dengan alat bantu dengar transistor.
Menempatkan transistor ke dalam alat bantu dengar terlalu cepat tanpa melalui uji coba justru menemui masalah. Tanpa disadari transistor tidak bisa kering. Akibat kelembapan, alat bantu dengar hanya akan berlangsung selama beberapa minggu dan mati. Untuk mencegahnya, lapisan harus diletakkan pada transistor untuk melindungi dari kelembaban tersebut. Perbaikan dilakukan agar alat bantu dengar transistor menjadi sukses.

Well, masih ada ringkasan lainnya. Simak sejarah alat bantu dengar bagian 2.

No comments:

Post a Comment